Tanggal 22 Desember di Indonesia diperingati sebagai hari Ibu. Pada hari ini banyak yang berpikir kita harus mengucapkan selamat pada ibu kita, menyenangkan hatinya, atau pun memberikan dia hadiah. Tapi aku sama sekali nggak pernah melakukannya. Dari kecil, di keluargaku sama sekali tidak ada tradisi pada hari itu, pada tanggal 22 Desember kami malah membuat Onde-onde atau Sakjan atau wedang ronde tanpa isi kacang. Di budaya chinnese, pada tanggal itu kami mebuat onde-onde yang dapat menghangatkn badan di musim dingin atau hujan. Kembali ke masalah hari Ibu, JAdi kesimpulannya, aku sama sekali nggak pernah merayakan hari ibu seperti kebanyakan temen-temen aku yang bahkan menelpon atau mengirimkan sms, bahkan memberikan hadiah ke ibunya.
Aku tidak terlalu dekat dengan mama, dibandingkan dengan mama aku lebih dekat dengan papa, aku juga nggak tahu alasannya, mungkin karena dari kecil yang lebih sering memarahiku adalah mama bukan papa. Hehehe, alasan yang kekanak-kanakan bukan... Tapi bagaimanapun aku tetap sayang banget sama mama. Mama I Love You.... KArena sekarang aku tidak tinggal sama Mama karena Mama di bangka dan AKu di Jakarta, aku kangen banget sama Mama, kangen masakan mama, kangen harum kue buatan mama(nggak heran kenpa aku overweight gini), kangen ocehan mama, kangen harum mama, kangen gosipan sama mama. Kangen ketemu Mama.
Hari Ibu memang merupakan momentum di mana kita bisa kasih ucapan atau hadiah ke mama sebagai bentuk terima kasih kita ke mama, tapi ada baiknya jika kita tidak menggunakan momentum Hari Ibu ini saja. Kapan pun kita mau, kita dapat melakukannya karena Mama selalu ada di hati kita. Love your Mom every day. Mengutip kata-kata Baim" Cinta ku ke mama se-KUKU, dipotong tumbuh lagi, dipotong tumbuh lagi"
No comments:
Post a Comment